Lompat ke isi utama

Berita

Perkuat Demokrasi Sejak Dini, Bawaslu Batam Matangkan Strategi Pengawasan Partisipatif

Pelaksanaan diskusi mingguan Bawaslu Kota Batam

Pelaksanaan diskusi mingguan Bawaslu Kota Batam

Batam, Komitmen Bawaslu Kota Batam dalam memperkuat pengawasan partisipatif terus digelorakan, salah satunya melalui pelaksanaan diskusi mingguan bertajuk “Diserbu” (Diskusi Setiap Rabu) seri ke-6 yang digelar di Kantor Bawaslu Kota Batam, Rabu (16/07). Fokus utama dalam pertemuan kali ini adalah pemantapan strategi pengawasan partisipatif, khususnya melalui program unggulan “Bawaslu Goes to School”.

Ketua Bawaslu Kota Batam, Antonius Itoloha Gaho, dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi gagasan dan peran aktif seluruh elemen di lingkungan Bawaslu. “Hari ini adalah minggu keenam kita berdiskusi. Semoga forum ini menjadi ruang seru-seruan kita dalam menuangkan ide dan gagasan untuk perbaikan pengawasan Pemilu ke depan. Bukan hanya pimpinan, tapi semua harus terlibat aktif, termasuk staf sekretariat,” ujarnya.

Sebagai narasumber dalam forum ini, Sahat F. Rivai, staf bagian Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu Kota Batam, membawakan materi mendalam terkait pengawasan partisipatif. Ia menyoroti bahwa program ini memiliki peran vital dalam membangun kesadaran demokrasi sejak dini, terutama di kalangan pelajar SMA/SMK se-Kota Batam.

“Melalui pengawasan partisipatif, kita ingin mendorong keterlibatan aktif masyarakat, membangun kepercayaan publik terhadap Pemilu, serta mencegah dan mendeteksi potensi pelanggaran,” papar Rivai. Ia menyebut enam bentuk program dalam Perbawaslu tentang pengawasan partisipatif, di antaranya pendidikan kader pengawasan, forum warga, kampung pengawasan, dan komunitas digital.

Rivai menjelaskan bahwa Bawaslu Goes to School menjadi momentum penting menyongsong agenda sosialisasi yang akan menyasar 40 sekolah SMA/SMK di 12 kecamatan di Kota Batam. Ia pun telah merancang skenario pelaksanaan dalam tiga opsi waktu, mulai dari program enam bulan, sembilan bulan, hingga satu tahun penuh.

Lebih lanjut, ia menyebut rencana pelibatan siswa dalam bentuk kegiatan kreatif seperti pembuatan konten digital, serta pelibatan dalam proses pendataan pemilih berkelanjutan berbasis keluarga melalui Google Form. Hal ini diharapkan menjadi sarana pembelajaran demokrasi yang aplikatif dan menyenangkan.

Menanggapi paparan tersebut, Zainal Abidin, Koordinator Divisi Pencegahan, Parmas dan Humas Bawaslu Kota Batam, memberikan catatan penting soal keberlanjutan program. Ia menegaskan bahwa kegiatan Goes to School harus menghasilkan output yang jelas, tidak sekadar seremonial.

“Kita perlu mematangkan konsep pengawasan partisipatif yang menghasilkan kader pelajar di tiap sekolah, membentuk Forum Warga Pelajar, dan menjalin MoU kelembagaan dengan sekolah. Ini penting agar kegiatan tidak perlu dimulai dari nol setiap tahun,” ujar Zainal.

Ia juga menekankan pentingnya keberlanjutan data dan kerja sama kelembagaan. “Kalau tidak ada MoU, kunjungan kita hanya dianggap sebagai seremonial. Sementara kerja kelembagaan itu perlu terikat secara administratif dan fungsional, termasuk dengan Lapas dan Rutan, untuk pengawasan pemilih di lokasi khusus,” tambahnya.

Diskusi yang berlangsung dengan penuh antusias ini diikuti oleh Ketua, Anggota, dan seluruh jajaran sekretariat Bawaslu Kota Batam. Kegiatan rutin “Diserbu” bukan hanya menjadi ruang diskusi, tetapi juga menjadi motor inovasi dan penguatan kelembagaan dalam menyukseskan pemilu yang jujur dan adil.

Bawaslu Kota Batam terus menunjukkan bahwa pengawasan Pemilu bukan hanya tanggung jawab lembaga, tetapi kerja bersama seluruh lapisan masyarakat dimulai dari ruang kelas hingga ke pelosok Kota Batam.

Penulis, Foto dan Editor: Budiyanto