Refleksi Hari Kartini 2025: Perempuan dan Perannya dalam Penguatan Demokrasi
|
Batam- Badan Pengawas Pemilihan Umum Kota Batam menggelar Apel Senin pagi di Lapangan Kantor Bawaslu Kota Batam, yang bertepatan dengan peringatan Hari Kartini 2025. Dalam kesempatan tersebut, Ully Yushariyen Damanik, Anggota Bawaslu Kota Batam sekaligus Koordinator Divisi SDM, Organisasi, dan Diklat, menyampaikan pidato inspiratif tentang peran perempuan dalam memperjuangkan kesetaraan dan demokrasi di Indonesia, khususnya di Kota Batam.
Ully membuka pidatonya dengan mengingatkan jasa R.A. Kartini sebagai pelopor kesetaraan pendidikan bagi perempuan Indonesia. "Hari ini kita memperingati lahirnya seorang perempuan yang mengubah sejarah, yang memungkinkan kita berdiri setara, mendapat pendidikan, dan bersuara lantang. Tapi Kartini bukan satu-satunya, masih banyak pahlawan perempuan, seperti Rohana Kudus, jurnalis pertama Indonesia yang gigih menyuarakan kritik terhadap pemerintah kolonial,"ujarnya.
Ia menekankan bahwa perjuangan Kartini dan para pahlawan perempuan telah membuka jalan bagi kesetaraan gender, termasuk dalam proses demokrasi dan pengawasan pemilu. "Dulu, perempuan dianggap tak pantas memimpin. Sekarang, aturan seperti kuota 30% perempuan di politik ada, tapi sayangnya, masih banyak daerah yang hanya menjadikannya formalitas. Di Batam, kita harus jadi contoh bahwa perempuan bisa memimpin dengan kompetensi tinggi," tegas Ully.
Ully mengajak seluruh perempuan, khususnya di lingkungan Bawaslu Kota Batam, untuk terus berkarya dan bersuara. "Kita sudah menikmati hasil perjuangan para pendahulu. Sekarang, tugas kita melanjutkan estafet ini dengan pendidikan, profesionalisme, dan keberanian menyampaikan aspirasi."
Ia juga menyoroti tantangan yang masih dihadapi, seperti stigma bahwa perempuan "emosional" atau "tidak tegas". "Kalau ada yang bilang perempuan marah itu tidak mau ditegur, itu bukan soal gender, tapi cara kita menyikapi perbedaan pendapat. Justru, suara perempuan harus didengar karena kami adalah bagian penting dari demokrasi," tandasnya.
Sebagai institusi pengawas demokrasi, Bawaslu Kota Batam berkomitmen mendorong partisipasi perempuan dalam pengawasan pemilu dan pembangunan politik. "Kami akan terus memastikan hak perempuan terpenuhi, baik sebagai pengawas pemilu, pemangku kebijakan, maupun agen perubahan di masyarakat," pungkas Ully.
Apel ditutup dengan pembacaan doa dan foto bersama seluruh pegawai Bawaslu Kota Batam, sebagai bentuk penghormatan kepada semangat Kartini.
Penulis: Budiyanto
Foto: Septiadi